Sabtu, 17 Mei 2014

Cerpen "TULISAN TERAKHIR ANNISA"


“TULISAN TERAKHIR ANNISA
Oleh: MIYA



Laki-laki paruh baya itu memandang kabur rintikan hujan yang belum juga reda. Rambutnya tampak memutih meski umurya masih kepala tiga. Pikirannya tak bisa nalar dengan jernih, kejadian demi kejadian yang pernah ia alami mulai menari-nari bak lenong dalam keramaian. Masa lalu yang ingin ia pendam mulai bergelayut dalam otaknya. Seandainya ia bisa memutar waktu yang telah berlalu, mungkin ia masih bisa mendengar tawa itu, suara manja itu dan masih melihat kertas-kertas putih dengan tulisan tinta hitam yang berserakan di rumahnya. Namun itu bukanlah kisah dalam cerita fiksi yang alurnya bisa dirubah-rubah, semua tak akan terulang. tawa itu tak akan terdengar lagi, kertas-kertas yang penuh dengan tulisan tinta hitam tak akan berserakan di ruang tamu. sesosok putri yang paling ia cintai telah pergi, pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Laki-laki itu untuk kesekian kalinya menyeka air mata yang tak henti-henti mengalir di pipinya yang tirus. Pikirannya mengulang kembali kejadian tiga tahun silam, kejadian yang tidak akan pernah bisa ia lupakan seumur hidupnya.

***



Terik matahari menyinari persada bumi Surabaya siang itu. Panas yang menyelimuti kota, debu-debu yang beterbangan akibat padatnya kendaraan yang berlalu-lalang dan menyebabkan polusi udara meningkat. Kendaraan beroda empat penuh berisi kayu-kayu bermuka keras menderu diatas jalan yang juga dipenuhi kendaraan lainnya. Keringat bercucuran diatas tubuh orang-orang yang sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Terlihat dua anak perempuan memakai seragam putih abu-abu yang menaiki sepeda ontel sendiri-sendiri. Kedua anak tersebut sesekali menyeka keringat yang mengucur di dahinya. Kerudung putih yang mereka kenakan tampak lusuh akibat asap kendaraan yang semakin pekat. Sambil mengayuh sepeda salah satu dari mereka membuka percakapan.

Nis, nggak terasa ya akhirnya Ujian Nasional selesai juga hari ini.” Ujar Nelly penuh semangat karena ujian yang menurutnya menjadi momok telah berakhir.

“iya Nell, akhirnya kita bisa bernafas lega” Annisa tak kalah senangnya.

Oh ya, kamu mau kuliah dimana Nis?” tanya Nelly sambil sibuk melihat kekanan dan kekiri jalan. Annisa langsung terkesiap mendengar pertanyaan Nelly. Raut wajahnya seketika berubah muram, pertanyaan yang benar-benar tak ingin didengarnya.

“Entahlah, aku juga bingung.” Annisa menjawab dengan singkat.

“udah mau lulus kok masih bingung Nis, kenapa nggak kuliah sama aku aja? Kita bareng-bareng ambil jurusan sastra. Bukannya dari SMP kita udah bareng?”

Annisa tetap diam tak bergeming mendengar celotehan Nelly. Terbesit rasa iri dalam hatinya, kenapa dirinya tidak segampang Nelly untuk menentukan pilihan? Kenapa semua perjalanan hidupnya penuh dengan peraturan?. Melihat Annisa seperti itu Nelly merasa tak enak hati, ia diam dan mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi. Setiap ditanyakan soal kuliah Annisa tak pernah terlihat senang seperti teman-teman lainnya. Ada rasa penasaran dalam hati Nelly, ada apakah dengan sahabatnya?.  Tak ingin melihat Annisa sedih Nelly pun mengajak Annisa pulang ke rumah.


*****

Di depan rumah yang cukup mewah, dengan mobil alpard merah yang ada didepannya. Annisa menaruh sepeda ontelnya, tepat disamping mobil tersebut. Ayah yang sedari tadi duduk di sebuah sofa berwarna putih dengan bunga mawar merah di atas meja sofa tersebut, rupanya telah menunggu kedatangan anak tunggalnya pulang dari sekolah.

Nisa.” Ayah memanggil Annisa yang sedang berjalan menuju kamarnya.

“Iya ayah, ada apa?”

“duduk sini ayah mau bicara” tangan ayah menepuk-nepuk sofa menyuruh Annisa duduk disampingnya.

“bagaimana ujiannya?” Tanya ayah lembut tapi tegas.

“Alhamdulillah yah lancar” Annisa menjawab sambil tersenyum.

emm.. baiklah Annisa ayah langsung akan berbicara pada pokok permasalahan saja” nada suara ayah terdengar serius.

DEGG .. Annisa merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Ia sudah tau apa yang akan dibicarakan ayahnya, dan ia tak ingin mendengarnya.

Hari ini, Ujian mu sudah selesai. Setelah pengumuman kelulusan nanti, kamu akan melanjutkan kuliahmu di Malang, dan tentunya fakultas Ekonomi. Ayah ingin kamu menjadi pengusaha yang sukses dan memegang perusahaan ayah, karena hanya kamulah satu-satunya putri ayah yang bisa dibanggakan. Minggu depan Ibu dan ayah akan mengantarmu kesana.” tanpa basa-basi ayah berbicara pada Annisa.

Hening, tak ada sepatah katapun dari mulut Annisa untuk menanggapi kata-kata ayahnya. Pikirannya mulai kacau. Hening….

“Annisa”………

“Annisa… kamu dengar apa yang ayah bicarakan barusan?”

“Iii..iya ayah, Nisa dengar, terserah ayah saja. Nisa akan selalu mengikuti kemauan ayah dan ibu.” Annisa menjawab parau.

“kamu memang anak ayah yang paling baik” ucap sang ayah seraya memeluk tubuh mungil Annisa.

Ada kehangatan dalam pelukan itu. Annisa tersenyum dan membalas pelukan sang ayah.

“maafkan Nisa ayah” lirih Annisa berkata dalam hati. Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.

Annisa merupakan anak tunggal dikeluarganya. Sejak kecil Nisa senang sekali menulis. Ia selalu mendapat juara saat mengikuti lomba menulis meskipun tanpa sepengetahuan orang tuanya. Namun waktu itu, ayah tahu kalau Annisa sering mengikuti lomba menulis, ayah yang tidak suka seketika langsung merobek semua karya tulis yang dibuat Annisa. Ayah tidak ingin setelah lulus SMA, Annisa menjadi seorang penulis, ayah ingin Annisa menjadi seorang pengusaha yang meneruskan perusahaannya sendiri. Sejak saat itu, Annisa menulis diam-diam karena takut dimarahi ayahnya. Karya yang ia tulis tidak lagi dipublikasikan di facebook maupun blognya.  Setiap malam iya selalu menangis. Bingung dengan keputusan ayahnya, jika tidak menjadi pengusaha, ayah akan sangat marah dan kecewa, ia juga takut penyakit ayahnya kambuh. Tapi, jika keinginannya untuk jadi penulis tidak terpenuhi ia akan menyesal seumur hidup. Bagi Annisa menulis adalah hidupnya, dengan menulis ia bisa mengeluarkan semua inspirasi yang ia punya.

*****

Pagi itu, embun tebal sekali. Sinar matahari tampak sedikit menyusup dicelah-celah jendela rumah besar Annisa. Ayah dan ibu telah duduk siap diruang makan, menunggu putri mereka yang dari tadi tidak kelihatan batang hidungnya.

“Bu, Nisa kok belum keluar kamar? Hari ini kan pengumuman kelulusan, nanti dia bisa telat kalau jam segini belum bangun.” sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, ayah bertanya kepada ibu.

“Mungkin dia lagi mandi yah, sebentar ibu panggil.” Ibu pun bergegas menuju kamar Annisa.
Tok,, tok,, tok,,

Tok,, tok,, tok,,

Satu dua kali ibu Annisa mengetok pintu namun tak ada sahutan. Kamar Annisa terdengar begitu senyap dan tenang.

Nisa, bangun sayang, sudah hampir jam 7. Hari ini kamu harus ke sekolah, ada pengumuman hasil Ujian kan.” Ibu terus memanggil, namun tetap tak ada jawaban Tak terdengar suara sedikitpun dari kamar Annisa. Perlahan, sang ibu membuka pintu kamar putri kesayangannya itu. Ketika ibu masuk, tak sadar ibu menginjak darah didekat pintu. Ibu semakin takut dan merasa khawatir, ibu pun meneruskan langkahnya perlahan-lahan mengikuti arah darah yang baru saja diinjaknya. Setelah beberapa langkah………………… ibu terdiam sejenak, kemudian berteriak. AYAHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Ayah bergegas menuju kamar Annisa, “Ada apa bu?” Ibu hanya menangis ketika melihat Annisa yang terbaring kaku dengan tangannya yang dipenuhi darah akibat irisan pisau. Ayahnya yang tampak shock tak bisa lagi membendung air matanya. Ia  pun menangis sambil memeluk jasad Annisa yang sudah tak bernyawa. Diatas meja belajar, ibu menemukan surat yang ditulis oleh Annisa.

Pasung surut. . . . Itulah kehidupan… Ada pro dan ada kontra….

           Ada saatnya kita merasa sedih, dan ada pula saatnya kita merasa senang….

Dan inilah kehidupan Annisa, ayah dan ibu sangat menginginkan Nisa menjadi seorang pengusaha…. Tapi Nisa ingin menjadi seorang penulis, bukan pengusaha. bukankan ibu tau Nisa mengidolakan sesosok CHAIRIL ANWAR? Bukankah ibu yang dulu mengenalkan Nisa pada karya-karya beliau? Sehingga Nisa terinspirasi untuk menjadi penulis. Tapi kenapa ibu diam saja saat ayah memaksa Nisa untuk menjadi seorang pengusaha?....

Bergelut di dunia perkantoran??? Bukankah besar kemungkinan Nisa harus menanggalkan hijab Nisa? Nisa tak sanggup jika harus seperti itu.

Ayah, ibu, kesedihan yang berlarut-larut tidak bisa Nisa tahan terus-menerus….
Nisa juga tidak sanggup jika harus memenuhi permintaan ayah…. maafin Nisa, Nisa bukan anak yang berbakti untuk ayah dan ibu… Mungkin, inilah jalan terbaik untuk Nisa….
Dan ini juga merupakan
TULISAN TERAKHIR” Annisa, ayah tidak perlu marah lagi, nggak akan  ada lagi kertas-kertas dengan tinta hitam diatasnya yang tercecer dirumah, Nisa pergi untuk selamanya,, selamat tinggal ayah, ibu.. Nisa sayang kalian..


Selasa, 13 Mei 2014

soal penelitian

Ujian Tengah Semester
Nama              : SUMIYATUN
NPM               : 2110710044
Kls/Jurusan   : VI B/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Matakuliah    : Metodologi Penelitian Pendidikan
Program         : S1- Kependidikan
Waktu                        : Satu Minggu (Take Home Test)
1.      Penelitian sebagai upaya sistematik untuk menemukan dan / atau mengembangkan yang benar. Jelaskan secara singkat dari makna (a) upaya sistematik, (b) menemukan atau mengembangkan, dan (c) pengetahuan yang benar.
Jawab:
(a) Upaya sistematis dalam penelitian maksudnya yaitu suatu penelitian yang dikaji harus tersusun dengan jelas serta urut bersasarkan anatomi-anatomi yang ditentukan dalam penelitian. (b) menemukan atau mengembangkan yaitu menemukan objek relevan dalam suatu penelitian kemudian dikembangkan berdasarkan objek yang telah ditentukan tersebu. (c) pengetahuan yang benar yaitu suatu penelitian yang dikembangkan dengan memnuhi beberapa criteria kebenaran.
2.      Identifikasi pembeda kedua pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk tabel dari aspek: (a) tujuan, (b) desain, (c) proses, dan (d) hasil.
Jawab:
KARAKTERISTIK
KUANTITATIF
KUALITATIF
Tujuan
o   Menunjukkan hubungan antar variable
o   Menguji teori
o   Mencari generalisasi  yang mempunyai nilai prediktif
o   Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
o   Menemukan teori
o   Menggambarkan realitas yang kompleks
o   Memperoleh pemahaman makna
Desain
o   Spesifik, rinci dan jelas
o   Ditentukan sejak awal
o   Menjadi pedoman langkah selanjutnya
o   Umum
o   Fleksibel
o   Berkembang selama proses penelitian
Proses
o   Peneliti menaruh minat dan merasa terdorong untuk meneliti suatu masalah yang masih bersifat umum
o   Masalah diuraikan dalam beberapa submasalah yang melahirkan hipotesis
o   Memilih metode dalam memecahkan masalah
o   Menentukan populasi dan sampel yang akan digunakan
o   Mengumpulkan data
o   Menganalisis data
o   Menulis laporan

o   Peneliti menaruh minat untuk meneliti suatu topic yang masih bersifat umum
o   Merumuskan pertanyaan
o   Menentukan metode yang digunakan
o   Memasuki lapangan
o   Mengumpulkan data melalui observasi dengan menggunakan catatan, mengadakan sampling, kemudian dicek kembali kebenarannya
o   Analisis data
o   Dibuat laporan
o   Membuat pertanyaan baru
Hasil
o   Menyimpulkan hasil menggunakan statistic
o   Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis
o   Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata
o   Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan


3.      Masalah penelitian yang potensial memiliki delta sumbangan yang signifikan adalah yang memnuhi unsur-unsur: (a) feasibility, (b) interesting, (c) novalty, (e) ethics, dan (d) relevancy. Jelaskan secara singkat dengan diberikan contohnya!
Jawab:
Feasiblity. Dalah hal ini feasible dilihat dari sisi subyek yang dikaji, ketersediaan dana, waktu dan alat serta keahlian yang dimiliki peneliti.
Contoh:
a.      Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap pengembangan bahasa Indonesia?
b.      Seberapa tinggi kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap pengembangan bahasa Indonesia?
c.       Apakah makna hidup bagi masyarakat yang kurang mengerti tentang bahasa Indonesia?
Interesting. Yaitu hal-hal yang dapat menarik minat peneliti sehingga memiliki kesanggupan untuk mengerjakan penelitian secara intens dalam rentang waktu yang relatif lama.
Contoh:
·         Kepalasekolah harus selalu mengamati seluruh proses hasil pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
·         Kepalasekolah  mengamati seluruh proses serta hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru-guru lainnya.
Novelty. Yakni perspektif baru dan original dalam rumusan masalah dan kemungkinan pemecahannya.
Ethics. Yang dimaksud etis dalam hal ini yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, keyakinan dan nilai-nilai agama.
Contoh: Bagaimana hasil belajar siswa setelah menguasai materi berbicara yang diajar dengan metode diskusi?
Relevancy. Kepaduan/kesesuaian masalah untuk dipecahkan sekarang. Sumbangannya bagi perkembangan ilmu dan penyelesaian masalah pembangunan serta pengembangan kelembagaan.
4.      Jelaskan secara singkan perbedaan esensial dari: (a) masalah dan hipotesis; (b) latar belakang dan kajian pustaka; dan (c) metodologi dan metode.
Jawab:
a.       Masalah dan hipotesis
Masalah  dalam penelitian merupakan masalah belum ada jawabannya sama sekali, baru dirumuskan saja atau pembahasan tentang masalah yang akan dibahas. Karena itu setiap penelitian yang dilakukan selalu berangkat dari masalah. Sedangkan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya atau dugaan sementara di awal laporan yang walaupun masih belum jelas kebenarannya.
b.      Latar belakang dan kajian pustaka
Latar belakang merupakan babak awal yang terdapat dalam suatu proposan ataupun laporan hasil penelitian. Di dalam latar belakang penelitian yang  esensial dicantumkan adalah argumentasi tentang mengapa  suatu  topik  penelitian yang  dipilih. Sedangkan kajian pustaka adalah merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi dan  karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Karena itu dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan.
c.       Metodologi dan metode.
Metodologi lebih bersifat general. Metodologi adalah sistem panduan untuk memecahkan persoalan, dengan komponen spesifiknya adalah bentuk, tugas, metode, teknik dan alat. Dengan demikian, metode berada di dalam metodologi, atau dengan kata lain, metode lebih berkenaan dengan teknis saja dari keseluruhan yang dibahas dalam metodologi. Dalam konteks penelitian, yang termasuk metode adalah teknik penggalian data, teknik pengolahan data, penentuan populasi serta sampel dan sejenisnya.
5.      Jelaskan perbedaan pengertian dan peranan antara variabel: bebas, tergantung, moderator, control, dan intervening dalam suatu upaya untuk menemukan dan / atau mengembangkan pengetahuan yang benar melalui kegiatan penelitian? Masing-masing disertai contohnya!
Jawab:
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Ada juga yang menganggap variabel sebagai gejala sesuatu yang bervariasi. Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian pendidikan.

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi:
a.    Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
b.   Variabel terikat atau variabel akibat (dependent variables).
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
Contoh:
Jika seorang peneliti ingin mengkaji hubungan antara dua variabel, misalnya variabel waktu untuk belajar (A) dan prestasi belajarnya (B), maka pertanyaan atau masalah yang diajukan , “Bagaimanakah prestasi belajar yang dicapai apabila waktu yang dipakai untuk belajar lebih banyak atau lebih sedikit?” Banyak sedikitnya waktu belajar yang dipakai oleh pebelajar diidentifikasikan sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Variabel ini (waktu belajar) dimanipulasi atau diubah untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (prestasi belajar).
c.    Variabel Moderator, Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh:
Hipotesis : Kecepatan membaca siswa perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki setelah mereka mendapat pembelajaran membaca cepat dan lambat.
Variabel bebas : pembelajaran membaca cepat dan lambat
Variabel moderator : siswa perempuan dan laki-laki
Variabel terikat : kecepatan
d.   Variabel Kontrol, Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali, atau variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam penelitian di samping strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan, peneliti juga mempertimbangkan tingkat usia, misalnya kelompok umur tertentu, maka umur dalam penelitia ini dianggap sebagai variabel kendali.
e.       Variabel intervening, adalah yang tidak pernah diamati dan hanya disimpulkan berdasarkan pada variabel terikat dan bebas.
Contoh:
Hipotesis: Pada siswa yang memiliki minat yang meningkat terhadap tugas pada pelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan, unjuk kerja terhadap tugas yang diukur meningkat.
Variabel bebas : minat terhadap tugas
Variabel intervening : belajar
Variabel terikat : unjuk kerja tugas

6.      Identifikasi dan tetapkan satu masalah penelitian yang relevan dengan program study anda. Lalu lakukanlah:
a.       Berikan justifikasi dari aspek novelty dan potensi delta sumbangannya!
b.      Rumuskan judul dan masalah penelitiannya secara operasional!
c.       Identifikasi variabel yang ada dalam rumusan masalah butir b!
d.      Tentukan peran dan hubungan variabel dalam bentuk kerangka kajian pustakanya!
Jawab:
Masalah Penelitian
Dalam pengajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat membina murid agar terampil menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Sajian dan pendekatannya diharapkan mampu mencapai sasaran yang tertuang dalam GBPP bahasa Indonesia. Yaitu memadukan aspek menyimak/mendengarkan, membaca, bercerita, dan menulis sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. Yaitu komponen kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan sehingga murid-murid dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Keberhasilan dalam pengajaran khususnya pengajaran bahasa Indonesia tidak dapat dilepas dari bagaimana seseorang pengajar memberikan materi bagaimana murid menguasai dan memahami struktur kalimat, pola kalimat, intonasi. Penguasaan kalimat mutlak diperlukan oleh anak dalam menanggapi beberapa persoalan pelajaran, tidak terbatas pada pelajaran bahasa Indonesia saja, tetapi mata pelajaran yang lain. Dengan memahami kalimat seorang murid akan mampu menjawab/menyelesaikan beberapa soal dalam pelajaran lain, misalnya matematika, IPA, IPS da lain sebagainya. Seorang murid salah sedikit saja dalam memahami maksud kalimat maka ia akan gagal atau salah dalam menyelesaikan soal-soal yang dikerjakan.
Dari uraian di atas,  maka permasalahan yang akan diungkapkan melalui penelitian ini dapat diidentifikasikan  sebagai berikut:
1.      Dalam pengajaran bahasa diharapkan dapat membina murid agar terampil menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunisai baik secara lisan maupun tertulis.
2.      Persoalan penguasaan kalimat sangat menentukan dalam keberhasilan murid dalam menyelesaikan atau menjawab soal dalam ulangan atau tes matapelajaran apapun.
a.       Dari paparan masalah di atas maka siswa diharuskan mampu menguasai kalimat yang tinggi, sehingga benar-benar mendapatkan hasil yang tinggi pula. Disamping itu guru juga harus bisa mengetahui penguasaan kalimat yang dimilki siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam hal ini delta sumbangannya dilihat dari segi strukturnya: Interesting bahwa masalah di atas sudah mencakup hal-hal yang dapat menarik minat penelitinya, dalam noveltynya masalah tersebut sudah mencakup hal-hal yang bersifat kebaruan, serta sudah Relevancy karena kepaduan masalahnya mudah untuk dipecahkan.
b.      Judul: Hubungan Penguasaan Kalimat Dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Kelas X SMPI Al-Maarif kecamatan Singosari kabupaten Malang.
Masalah:
1.      Seberapa besar penguasaan kalimat bahasa Indonesia siswa Kelas X SMPI Al-Maarif kecamatan Singosari kabupaten Malang?
2.      Seberapa besar potensi belajar bahasa Indonesia siswa Kelas X SMPI Al-Maarif kecamatan Singosari kabupaten Malang?
3.      Adakah hubungan penguasaan kalimat dengan prestasi bahasa Indonesia siswa Kelas X SMPI Al-Maarif kecamatan Singosari kabupaten Malang?
c.       Variabel yang ada dalam rumusan masalah butir b adalah:
1.      Variabel bebas       : penguasaan kalimat
2.      Variabel terikat     : prestasi belajar bahasa Indonesia
d.      Perian dan hubungan variabel dalam bentuk kerangka kajian pustaka.
Dalam hal ini disebutkan kaitan variabel dalam bentuk kajian pustakannya bahwa: penguasaan kalimat dan prestasi belajar pada matapelajaran bahasa Indonesia, dan rumusan hipotesis yang dicari jawabannya sebagai norma khusus dalam penyempurnaan.
Tinjauan tentang kalimat dalam hal ini mencakup:
(1) pengertian kalimat,
(2) cirri-ciri kalimat, dan
(3) macam-macam kalimat.
Pengertian Kalimat:
Kalimat adalah rangkaian dari beberapa kata yang digabung mengandung suatu makna dan maksud konsep pikiran serta perasaan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI) karya (Indra Putri Manruc, 224) menjelaskan “kalimat adalah kesatuan kesatuan ujar yang mengungkapkan sesuatu konsep pikiran dan perasaan, perkataan, satuan bahasa yang secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi tinal dan secara aktual atau terdiri atas klausa.
Ciri-ciri Kalimat:
Cirri-ciri kalimat terdiri atas:
1.      Subyek, adalah unsure pokok yang terdapat pada suatu kalimat disamping unsure predikat.
2.      predikat, adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara, tentang subyek, sebutan (dalam kalimat). Predikat juga bisa diartikan sebagai nama, atau gelar kehormatan yang dikenakan (KBBI. 1989:699)
3.      obyek, dalam hal ini diartikan sebagai (1) hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. (2) benda, hal dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan dan sebagainya. (3) pelengkap dalam kalimat. (4) hal atau benda yang jadi sasaran usaha sambilan. (5) tayangan dari suatu sistem bahasa. (KBBI. 1989:622)
4.      Pelengkap, adalah unsur atau elemen kalimat yang menyertai predikat.
5.      Keterangan, merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu kalimat, member informasi tentang: tempat, waktu, cara, sebab, tujuan keterangan dapat berupa frasa atau anak kalimat.
Macam-macam Kalimat:
Macam-macam kalimat terdiri atas: kalimat dasar dan perubahannya, kalimat empatik dan kalimat mayor.

Sumber Jawaban:
Skripsi karangan Matari jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia